KABAR BANTEN - Menjelang perhelatan pesta demokrasi Pemilu 2024, sejumlah lembaga survei rutin menyampaikan hasil survei menyangkut popularitas dan elektabilitas kandidat Calon Presiden 2024.
Menyikapi hasil survei, Ketua DPP PDI-P Puan Maharani meminta kader untuk selektif dalam memilih pemimpin dan tidak terpengaruh dengan hasil survei.
Pakar Komunikasi dari Univeesitas Pelita Harapan Emrus Sihombing berpandangan memilih pemimpin yakni dilihat dari kualitasnya, bukan popularitasnya.
Baca Juga: Puan Maharani Berupaya Keras Memenangkan Hati Rakyat
Menurut Emrus, survei memakai pendekatan kuantitatif yang hanya bisa menangkap fenomena di permukaan. Hal itu membuat pendekatan itu tidak mendalam dan tidak dapat menjangkau secara kualitatif.
"Pendekatan kuantitatif yang dipakai untuk mencari pemimpin berarti mencari pemimpin yang populer, pemimpin yang pencitraan. Karena dari sudut pandang komunikasi, di situ terjadi manipulasi persepsi publik," ujarnya menegaskan.
Emrus sependapat dengan Puan. Ia bahkan menegaskan bahwa perbincangan di sosial media termasuk dalam manipulasi persepsi publik. Sosok yang diperbincangkan di media sosial seolah-olah tokoh yang baik, berhasil, merakyat, dan populer.
Baca Juga: Diharapkan Jadi Ikon Baru Kabupaten Sragen, Puan Maharani Resmikan Penataan Kawasan Gunung Kemukus
Namun menurut Emrus, hal itu justru tidak harus dilakukan ketika mencari pemimpin. Sebaliknya, pemimpin yang dicari harus berkualitas.
Survei Hasilkan Pemimpin Populer, Bukan Berkualitas, Puan Minta Kader PDIP Selektif - Kabar Banten - Kabar Banten
Read More
No comments:
Post a Comment