KOMPAS.com - Berita seorang suami di Pekanbaru, membakar kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Riau, tempat istirnya bekerja menjadi perhatian publik.
Pelaku berinisial I, nekat membakar kantor tersbeut karena kesal istrinya tetap masuk kerja padahal sedang libur Imlek.
Sementara itu, berita pelanggan meminta maaf setelah rumahnya didatangi puluhan pengemudi ojek online (ojol) juga ramai diperbincangkan.
SS, yang memaku dan memberikan bintang satu kepada pengemudi ojol bernama Ahmad Asep, akhirnya meminta maaf.
Baca populer nusantara selengkapnya:
1. Hari libur istri masuk, suami bakar kantor Bappeda
Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Pria Budi mengatakan, I nekat membakar gedung Bappeda karena merasa sakit hati kepada istrinya yang mengaku sedang berada di kantor, padahal hari ini merupakan hari libur Imlek.
"Istri pelaku ini bekerja di sini (Bappeda Riau). Awalnya, pelaku ingin mencari istrinya di sini, namun tidak ada. Motif lebih lanjutnya akan kita dalami lagi," kata Budi.
Sebelum masuk dan membakar gedung Bappeda, kata Budi, pelaku sempat mengancam sekuriti kantor dengan senjata tajam.
Baca juga: Kesal Istri Masuk padahal Hari Libur, Suami Ancam Sekuriti dan Bakar Kantor Bappeda Riau
2. Pelanggan yang maki driver Ojol minta maaf
Setelah rumahnya didatangi puluhan pengemudi ojek online (ojol), SS pelanggan yang memaki dan memberi bintang satu kepada Ahmad Asep akhirnya meminta maaf.
“SS tadi langsung minta maaf kepada ojol yang bersangkutan. Kami dari polsek hanya melakukan pengamanan,” kata Kapolsek Gunung Jati AKP Abdul Majid Senin (31/1/2022).
Sementara itu, dalam keterangannya, SS mengatakan dirinya memiliki niat baik untuk menyelesaikan permasalahan itu.
"Saya punya niat baik, kalian juga harus punya niat baik. Saya memang betul marah berlebihan dan saya minta maaf," katanya.
Baca juga: Rumahnya Digeruduk, Pelanggan yang Maki dan Beri Bintang 1 Driver Ojol Akhirnya Minta Maaf
3. Hendak malamar jadi cleaning service ditawari jadi polisi
Niat hati ingin melamar pekerjaan sebagai cleaning service di Mapolda Jawa Timur, Febri Andi Hediana (20), warga Surabaya, malah mendapat tawaran menjadi polisi melalui jalur rekrument proaktif.
Febri melamar pekerjaan sebagai cleaning service di Polda Jatim pada 26 Januari 2022 lalu, tepatnya di Direktorat Pembinaan Masyarakat (Ditbinmas).
Ia mendapat tawaran menjadi polisi karena seorang hafiz atau penghafal Al-Qur'an.
"Saya senang, saya cuma di sini ingin jadi cleaning service enggak ada niatan lain," ujarnya.
Baca juga: Hendak Melamar Jadi Cleaning Service, Febri Malah Ditawari Jadi Polisi, Ini Kisahnya
4. Turis asal AS asyik menari dalam ruangan karantina Covid-19
Seorang turis asal Amerika Serikat bernama Shaunda Brown asyik menari dalam ruangan karantina Rumah Sakit (RS) Lapangan Darurat Covid-19 Kitawaya, Manado, Sulawesi Utara.
Aksi Brown pun viral dan ramai diperbincangkan warga di Sulawesi Utara.
Dalam unggahan di Facebook yang dikutip pada Senin (31/1/2022), Brown menuturkan, dia dinyatakan positif setelah melakoni 70 jam perjalanan ke Sulawesi.
Brown mengatakan, dia memutuskan menari untuk bersenang-senang sekaligus mencoba menerapkan apa yang dia pelajari.
Dalam unggahannya tersebut, ia mengagumi kebersihan yang ada di rumah sakit tersebut.
"Rumah sakit Pemerintah Sulawesi ini Covid Ward baru-baru ini dibangun untuk pasien karantina rumah terbang ke Manado. Semuanya baru dan dirancang untuk karantina Covid-19. Mereka bersih. Saya telah melihat pasien Covid di dunia," tuturnya.
Baca juga: Turis Asal Amerika Serikat Asyik Menari Dalam Ruangan Karantina Covid-19 di RS Kitawaya Manado
5. Guru di Jember berkata rasis ke murid asal Papua, Khofifah turun tangan
Seorang guru SMA di Kabupaten Jember, Jawa Timur, diduga melontarkan kata-kata rasis kepada murid asal Papua yang mengikuti program Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM), Rabu (26/1/2022).
Terkait permasalahan tersebut, Gubernur Jawa timur Khofifah Indar Parawansa langsung mendatangi sekolah tersebut pada Sabtu (29/1/2022).
Khofifah pun menyesalkan tindakan oleh oknum guru itu dan berharap kejadian serupa tidak terulang lagi.
"Kami hadir di sini karena sempat terkonfirmasi ada penyampaikan kata-kata yang kurang tepat oleh guru kepada siswa," kata Khofifah dalam keterangan tertulisnya.
Baca juga: Guru di Jember Berkata Rasis ke Murid Asal Papua, Khofifah Turun Tangan
Sumber: KOMPAS.com (Penulis: Editor : Skivo Marcelino Mandey | Pythag Kurniati, David Oliver Purba, Candra Setia Budi, Ardi Priyatno Utomo, Rachmawati)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.[POPULER NUSANTARA] Hari Libur Istri Masuk, Suami Bakar Kantor Bappeda | Pelanggan yang Maki Driver Ojol Minta Maaf - Kompas.com - kompas.com
Read More
No comments:
Post a Comment