Rechercher dans ce blog

Monday, January 24, 2022

[POPULER NASIONAL] Agus Subiyanto dan Nyoman Cantiasa Jabat Letjen | Dugaan Penjara Perbudakan Para Pekerja Sawit oleh Bupati Langkat - Kompas.com - Nasional Kompas.com

JAKARTA, KOMPAS.com - Artikel tentang promosi jabatan Mayjen Agus Subiyanto dan Mayjen I Nyoman Cantiasa menjadi pemberitaan yang ramai dibaca di Kompas.com pada Senin (24/1/20222).

Keduanya sebelumnya masuk dalam bursa calon Pangkostrad pengganti KSAD Jenderal Dudung Abdurachman, namun kemudian tidak terpilih untuk mengisi jabatan tersebut.

Meski begitu, Agus dan Cantiasa tetap mendapat promosi jabatan untuk posisi lain.

Selain itu, artikel tentang dugaan perbudakan terhadap puluhan manusia oleh Bupati nonaktif Langkat, Terbit Rencana Perangin-angin, juga menjadi terpopuler.

Kemudian, perihal pembelajaran tatap muka (PTM) di tengah lonjakan Omicron di Indonesia masih menarik minat pembaca. Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) meminta pemerintah meninjau ulang kebijakan PTM.

Berikut ulasan selengkapnya:

1. Tak Jadi Pangkostrad, Agus Subiyanto dan Nyoman Cantiasa Tetap Dapat Jabatan Letjen

Nama Mayjen Agus Subiyanto dan Mayjen I Nyoman Cantiasa tidak dipilih untuk mengisi kursi Pangkostrad yang kosong setelah ditinggal KSAD Jenderal Dudung Abdurachman.

Mayjen Maruli Simanjuntak-lah yang akhirnya dipilih menjandi Pangkostrad, sekalipun menantu Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan itu merupakan kandidat paling junior.

Meski tak dapat tongkat komando pimpinan tertinggi Kostrad, Agus Subiyanto dan Nyoman Cantiasa tetap mendapat promosi mutasi ke jabatan bintang tiga atau letnan jenderal (Letjen).

Promosi keduanya dilakukan bersamaan dengan Maruli Simanjuntak lewat Surat Keputusan Nomor 66/1/2022 yang ditandatangani oleh Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa tanggal 21 Januari 2022.

Dalam SK tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan Dalam Jabatan di Lingkungan TNI, Agus Subiyanto dipromosi untuk menduduki kursi Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakil KSAD).

Sementara itu, Nyoman Cantiasa yang merupakan lulusan Akmil angkatan 1990 dimutasi dari jabatannya sebagai Pangdam XVIII/Kasuari menjadi Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) III.

Selengkapnya baca juga: Tak Jadi Pangkostrad, Agus Subiyanto dan Nyoman Cantiasa Tetap Dapat Jabatan Letjen

2. Bupati Langkat Punya Penjara Diduga untuk Perbudak Puluhan Pekerja Sawit

Bupati non-aktif Langkat yang terjaring operasi tangkap tangan (OTT) KPK, Terbit Rencana Perangin-Angin, diduga melakukan kejahatan lain berupa perbudakan terhadap puluhan manusia.

Dugaan itu diungkap oleh Perhimpunan Indonesia untuk Buruh Migran Berdaulat, Migrant Care, yang menerima laporan adanya kerangkeng manusia serupa penjara (dengan besi dan gembok) di dalam rumah bupati tersebut.

"Kerangkeng penjara itu digunakan untuk menampung pekerja mereka setelah mereka bekerja. Dijadikan kerangkeng untuk para pekerja sawit di ladangnya," ujar Ketua Migrant Care Anis Hidayah kepada wartawan, Senin (24/1/2022).

"Ada dua sel di dalam rumah Bupati yang digunakan untuk memenjarakan sebanyak 40 orang pekerja setelah mereka bekerja," tambahnya.

Anis menyebutkan, jumlah pekerja itu kemungkinan besar lebih banyak daripada yang saat ini telah dilaporkan. Mereka disebut bekerja sedikitnya 10 jam setiap harinya.

Setelah dimasukkan ke kerangkeng selepas kerja, mereka tidak memiliki akses untuk ke mana-mana dan hanya diberi makan dua kali sehari secara tidak layak.

Selengkapnya baca juga: Bupati Langkat Punya Penjara Diduga untuk Perbudak Puluhan Pekerja Sawit

3. Kasus Omicron Meningkat, Perhimpunan Dokter Paru Minta Pemerintah Tinjau Ulang Sekolah Tatap Muka

Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Erlina Burhan meminta pemerintah meninjau ulang kebijakan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah, seiring dengan meningkatnya kasus Covid-19 akibat penularan varian Omicron.

Erlina menyarankan, anak-anak usia 6-11 tahun menerapkan pembelajaran secara daring sampai kasus Covid-19 varian Omicron dapat dikendalikan.

"Saran saya kepada pemerintah tolong ditinjau ulang PTM terutama untuk anak-anak yang di bawah 12 tahun karena memang kasus lagi naik," kata Erlina dalam konferensi pers secara virtual, Senin (24/1/2022).

"Jangan PTM dulu sampai Covid-19 Omicron ini terkendali, jadi kalau bisa anak PAUD, SD ini ditinjau PTM kalau saya (sarankan) sih hybrid atau kalau perlu di rumah saja daring," sambungnya.

Erlina mengatakan, kebijakan untuk kembali menerapkan belajar dari rumah secara daring bisa menjadi pertimbangan pemerintah, mengingat anak usia 6-11 tahun belum banyak mendapatkan vaksinasi Covid-19.

Selengkapnya baca juga: Kasus Omicron Meningkat, Perhimpunan Dokter Paru Minta Pemerintah Tinjau Ulang Sekolah Tatap Muka

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Adblock test (Why?)


[POPULER NASIONAL] Agus Subiyanto dan Nyoman Cantiasa Jabat Letjen | Dugaan Penjara Perbudakan Para Pekerja Sawit oleh Bupati Langkat - Kompas.com - Nasional Kompas.com
Read More

No comments:

Post a Comment

POPULER HARI INI: Ramalan Zodiak 4 Juli hingga Spoiler Drakor Alchemy of Souls - Pikiran Rakyat Bekasi - Pikiran Rakyat Bekasi

PR BEKASI - Berikut ini beberapa berita populer yang dirangkum untuk pembaca setia Pikiranrakyat-Bekasi.com pada Senin, 4 Juli 2022. Te...