JAKARTA, KOMPAS.com - Di media sosial, ramai perbincangan soal harga sepeda Brompton yang disebut turun drastis.
Benarkah harga sepeda Brompton kini tak semahal sebelumnya? Menurut Erwin Handoko dari Brompton Monas Cyclists, harga Brompton saat ini mendekati harga wajar Brompton sebelum pandemi.
Berita soal harga sepeda Brompton ini menjadi salah satu berita yang paling banyak dibaca di laman Tren sepanjang Minggu (19/9/2021) hingga Senin (20/9/2021).
Berita lainnya yang banyak dibaca mengenai penyebab gangguan jaringan internet Indihome dan Telkomsel.
Selengkapnya, baca sejumlah berita populer Tren berikut ini:
Erwin Handoko dari Brompton Monas Cyclists, mengatakan, harga Brompton sempat naik di awal pandemi karena distribusi terbatas.
Akibatnya, sepeda Brompton susah didapatkan. Sebelum pandemi, harga sepeda Brompton type 6 speed STD di kisaran Rp 28 juta.
Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Daftarkan email
Ketika pandemi harga sepeda Brompton naik hingga 2 kali lipat. Kini, harga Brompton di kisaran Rp 30 jutaan.
Baca selengkapnya pada berita ini:
Sepeda Brompton Dulu sampai Puluhan Juta, Kini Dihargai Segini..
2. Penyebab gangguan jaringan Indihome dan Telkomsel
SVP Corporate Communication & Investor Relation Telkom Ahmad Reza mengatakan, gangguan sistem komunikasi kabel laut Jasuka (Jawa, Sumatera dan Kalimantan) ruas Batam-Pontianak mengakibatkan penurunan kualitas layanan TelkomGroup baik fixed maupun mobile broadband di beberapa wilayah Indonesia.
Hingga Minggu malam, masih diidentifikasi penyebab terjadinya gangguan.
Selengkapnya, simak penjelasan Telkom dalam artikel berikut ini:
Indihome dan Telkomsel Gangguan, Ini Penyebab dan Penjelasan Telkom
3. Pria Rusia berenang 23 jam ke Jepang
Warga Rusia nekat berenang sejauh 24 kilometer dari Kepulauan Kunashiri ke kota Shibetsu, Hokkaido, Jepang.
Pria bernama Vass Feniks Nokard (38) itu disebut kabur mencari suaka ke Jepang karena mengaku muak hidup di bawah apa yang disebutnya pemerintahan "totaliter" Presiden Rusia Vladimir Putin.
Baca kisah selengkapnya dalam berita ini:
Pria Rusia Nekat Berenang 24 Kilometer Selama 23 Jam ke Jepang, Ini Tujuannya
4. Epidemiolog ingatkan soal gelombang ketiga pandemi Covid-19
Epidemiolog Universitas Grifftith Australia Dicky Budiman, mengatakan, gelombang ketiga infeksi corona sangat mungkin terjadi.
Alasannya, mayoritas masyarakat Indonesia belum mempunyai imunitas untuk melawan virus atau tingkat vaksinasi yang masih cukup rendah.
Tak hanya varian Delta, tetapi juga varian Alpha maupun varian lain yang dapat membuat kondisi rentan dan mendorong potensi terjadinya gelombang ketiga infeksi.
Masyarakat diminta tetap waspada. Baca selengkapnya di sini:
Gelombang Ketiga Covid-19 RI Diprediksi Desember, Ini Peringatan Epidemiolog
[POPULER TREN] Harga Sepeda Brompton | Penyebab Gangguan Indihome dan Telkomsel - Kompas.com - KOMPAS.com
Read More
No comments:
Post a Comment