KOMPAS.com - Gunung Merapi kembali menunjukkan aktivitas vulkanik, berstatus siaga, informasi tentang rekomendasi mitigasi bencana menjadi salah satu berita populer Sains sepanjang Kamis (2/6/2022).
Kemarin pagi, Gunung Merapi diselimuti awan putih tebal dan menyedot perhatian publik.
Laporan terbaru yang dirilis Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta yang diperbarui pukul 07.00 WIB menunjukkan adanya tujuh kali guguran lava pijar ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimal 1.700 meter.
Berita populer Sains lainnya tentang cerita asal mula berdirinya Ende, yakni salah satu kota/kabupaten di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), Indonesia. Kisah kota ini beragam dari dongeng Ambu Nggo’be hingga Dori Woi.
Sepanjang Juni 2022 ini, akan ada beberapa fenomena langit yang bisa disaksikan di langit Indonesia.
Selain berita tersebut, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan bahwa 2022 merupakan tahun ke-3 dari episode fenomena La Nina berantai.
Koordinator Bidang Analisis Variabilitas Iklim BMKG, Supari mengatakan, episode La Nina berantai tersebut dilihat dari kondisi fenomena La Nina yang saat ini masih terpantau menguat di semester kedua tahun 2022.
Berikut beberapa rangkuman berita populer Sains sepanjang Kamis (2/6/2022) hingga Jumat (3/6/2022).
Gunung Merapi berstatus siaga
Terkait aktivitas kegempaan, terdapat 29 kali guguran beramplitudo 3-12 mm dengan durasi 52,1-134 detik. Selain itu, terjadi dua kali gempa vulkanik dangkal beramplitudo 11-18 mm dengan durasi 6,6-9 detik.
Sehubungan dengan aktivitas Gunung Merapi saat ini, BPPTKG Yogyakarta mengeluarkan sejumlah rekomendasi bagi masyarakat.
Saat ini potensi bahaya berupa guguran lava dan awan panas Gunung Merapi pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, serta Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Sementara itu, pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol sejauh 5 km.
Masyarakat dapat mewaspadai lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak. Masyarakat diminta agar tidak melakukan kegiatan apa pun di daerah potensi bahaya Gunung Merapi.
Rekomendasi lainnya yakni, masyarakat dapat mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi, serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di sekitarnya.
[POPULER SAINS] Gunung Merapi Status Siaga | Asal Mula Ende | Fenomena Langit Juni 2022 | Fenomena La Nina Berantai - Kompas.com - KOMPAS.com
Read More
No comments:
Post a Comment