KOMPAS.com - Ahli kebencanaan mengatakan bahwa meletusnya gunung Semeru kemarin Sabtu (4/10/2021) merupakan erupsi sekunder dari erupsi setahun lalu.
Pertanyaan tentang apakah Semeru akan erupsi lagi dan kenapa erupsi kali ini tidak ada tanda banyak dibaca masyarakat.
Selain itu, munculnya berita terkait mahasiswa bunuh diri di makam ayahnya karena depresi setelah mengalami tindak perkosaan oleh kekasihnya hingga hamil menghebohkan masyarakat.
Dari hasil penyidikan, korban telah melakukan aborsi 2 kali selama menjalin hubungan dengan kekasihnya pada bulan Maret 2020 dan Agustus 2021. Aborsi yang pertama korban meminum obat postinor, dan yang kedua meminum obat cytotec.
Sebenarnya obat apa itu pun menjadi berita populer lainnya.
Berikut rangkuman berita populer Sains sepanjang Minggu (5/12/2021) hingga Senin (6/12/2021) pagi.
Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Daftarkan email
Apa akan ada erupsi susulan di Semeru?
Fenomena Gunung Semeru meletus, Sabtu (4/12/2021) sore disebut ahli sebagai erupsi sekunder dari erupsi pertama yang terjadi pada Desember 2020. Namun apakah akan ada erupsi susulan?
Ahli Kebencanaan UPN Veteran Yogyakarta, Eko Teguh Slamet mengatakan, ada tidaknya erupsi susulan tergantung pada kondisi di puncak Semeru.
Dia mengatakan, ada dua hal yang memengaruhi erupsi susulan, yakni: material vulkanik yang masih ada atau tidak di gunung Semeru hujan yang bisa memengaruhi erupsi.
"Kalau memang volume yang enggak stabil sudah hilang, sudah menjadi kondisi stabil kemungkinan cenderung tidak ada (erupsi susulan)," kata Eko dikutip dari siaran langsung Kompas TV, Minggu (5/12/2021).
"Begitu juga kalau sudah tidak ada hujan (maka kemungkinan erupsi susulan tidak ada)," imbuh dia.
Kendati hal tersebut belum dapat diketahui pasti, tapi Eko mengatakan bahwa, jika ada erupsi susulan tidak akan sebesar erupsi Sabtu sore.
Selengkapnya baca di sini:
Gunung Semeru Meletus, Apa akan Ada Erupsi Susulan?
Sebenarnya alam memberi tanda Semeru akan meletus
Meletusnya gunung Semeru kemarin sore, Sabtu (4/12/2021), disebut warga seperti tiba-tiba, tidak ada tanda-tanda.
Alam selalu memberi tanda jika gunung berapi akan meletus. Disampaikan Ahli Kebencanaan UPN Veteran Yogyakarta Eko Teguh Slamet, tanda yang diberikan alam salah satunya adalah hujan dengan intensitas tinggi atau hujan di hari yang sama.
Seperti diberitakan sebelumnya, Eko menjelaskan bahwa fenomena gunung Semeru meletus kemarin merupakan erupsi sekunder. Dia berkata, erupsi sekunder selalu terjadi di musim penghujan.
Dalam wawancara dengan Kompas TV, Minggu (5/12/2021), Eko mengatakan bahwa setiap gunung api memiliki kecenderungan yang berbeda ketika erupsi atau meletus.
Baca penjelasan selengkapnya di sini:
Ahli Kebencanaan: Sebenarnya Alam Memberi Tanda Semeru Akan Meletus
Postinor dan Cycotec, obat yang dipakai mahasiswi di Pasuruan untuk aborsi
Mahasiswi berinisial NWR nekat bunuh diri di makam ayahnya karena depresi setelah diduga mengalami tindak perkosaan oleh kekasihnya hingga hamil.
Diberitakan Kompas.com, Minggu (5/12/2021) terduga pelaku sendiri merupakan oknum polisi berinisial RB, anggota Polres Pasuruan berpangkat Bripda.
Dari hasil penyelidikan, korban disebut telah melakukan 2 kali aborsi selama menjalin hubungan dengan RB, yaitu pada bulan Maret 2020 dan Agustus 2021.
Untuk menggugurkan kandungan pertamanya, NWR disebut meminum obat postinor. Sedangkan pada kehamilan kedua, wanita berusia 23 tahun tersebut meminum obat cytotec.
Sebenarnya, apa itu postinor dan cytotec?
Guru besar Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof Dr Zullies Ikawati, Apt menjelaskan bahwa obat atau pil postinor adalah pil KB yang berisi bahan aktif levonorgestrel.
Sementara, pil cytotec berisi misoprostol yaitu sejenis prostaglandin sintetik yang memicu kontraksi rahim. Dikatakannya, bahwa obat tersebut sebenarnya merupakan obat tukak lambung yang memiliki efek melindungi lambung.
Baca kegunaan obat tersebut dan efek sampingnya di sini:
Mahasiswi Bunuh Diri di Pasuruan Minum Postinor dan Cycotec untuk Aborsi, Obat Apa Itu?
Apa itu erupsi?
Gunung Semeru erupsi dan mengeluarkan asap yang membumbung tinggi ke angkasa. Sebuah video menunjukkan warna sekitar berlarian menjauhi gunung berapi. Apa itu erupsi?
Erupsi adalah proses keluarnya lava dan gas dari gunung berapi. Proses keluarnya material tersebut terbagi menjadi dua macam, yaitu letusan dan nonletusan.
Erupsi letusan adalah erupsi yang disertai dengan tekanan tinggi yang membuat material padat terlontar ke angkasa. Tipe ini biasanya diiringi ledakan yang tinggi dan menyebabkan kerusakan yang lebih luas.
Sedangkan erupsi nonletusan biasanya magma akan keluar dalam bentuk lelehan. Erupsi tipe ini sangat berbahaya karena lelehan lava bisa meluncur dengan kecepatan tinggi.
Lava memiliki suhu lebih dari 648 derajat Celcius dan bisa menghancurkan kehidupan dan pemukiman.
Kenali juga tipe-tipe erupsi:
Apa itu Erupsi dan Tipe-Tipe Erupsi
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.[POPULER SAINS] Apa akan Ada Erupsi Susulan di Semeru? | Mengenal Obat Postinor dan Cycotec - Kompas.com - KOMPAS.com
Read More
No comments:
Post a Comment