KOMPAS.com – Sembilan perwira polisi di Sumatera Utara dicopot dari jabatannya dalam 2 pekan terakhir karena beberapa kasus antara lain kasus pencabulan hingga kesalahan penetapan tersangka.
Salah satu perwira yang dicopot adalah Kapolsek Percut Sei Tuan, AKP Janpiter Napitupulu yang menetapkan LG, seorang korban penganiayaan preman sebagai tersangka.
Sementara itu di Minahasa, Sulawesi Utara, dua siswa SMK menantang Kapolsek Toulimambot berkelahi.
Ternyata salah satu siswa tersebut adala anak anggota kepolisian. Dua siswa tersebut sudah diantar oleh keluarganya ke Mapolres Minahasa untuk meminya maaf.
Dua berita tersebut menjadi perhatian pembaca Kmpas.com dan berikut lima berita popular Nusantara selenkapnya.
1. Sembilan perwira polisi dicopot dari jabatannya
Salah satunya adalah Kapolsek Percut Sei Tuan, AKP Jan Piter Napitupulu yang menetapkan LG, korban penganiayaan preman sebagai tersangka.
Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Daftarkan email
Sehari-har LG adalah pedagang sayur di Pasar Gambir, Tembung, Sumut. Ternyata ada kesalahan prosedur dalam penetapan LG sebagai tersangka.
Pencopotan jabatan juga dialami Kapolsek Kutalimbaru, AKP Hendri Surbakti yang terlibat kasus pencabulan istri tahanan yang sedanh hamil.
Pencootan jabatan juga dilakukan pada Kapolres Tebing Tinggi Agus Sugiyarso setelah video sang istri memamerkan uang arisan viral di media sosial.
Tindakan istri Agus dianggap menimbulkan persepsi hedonisme. Pencopotan juga dilakukan terhadap Kapolres Labuhanbatu AKBP Deni Kurniawan karena gaya hidup mewah.
2. Anak polisi tantang Kapolsek berkelahi
Ternyata salah satu siswa SMK tersebut adalah anak anggota polisi. Namun tak dijelaskan identitas dan tempat bertugas orangtua anak tersebut.
“Salah satu siswa orangtuanya polisi," kata Kepala Kepolisian Resor Minahasa AKBP Tommy Bambang Souissa kepada Kompas.com, Rabu (3/11/2021).
Kedua siswa itu sudah diantar keluarganya ke Markas Kepolisian Resor Minahasa untuk meminta maaf.
Mereka juga sudah meminta maaf secara langsung kepada Iptu Sinaga.
Sebagai informasi, dua siswa SMK didatangi Iptu Sinaga karena mereka diduga memukul seorang ibu dan seorang pelajar dalam angkutan kota di Terminal Tondano, Minahasa.
Baca juga: Siswa yang Tantang Kapolsek di Minahasa Berkelahi Ternyata Anak Polisi
Ia membawa jeep tersebut hingga ke Bandung dan menyembunyikannya di salah satu hotel .
Tak hanya itu, pelaku juga sempat mengganti pelat nomor. Dari hasil penyelidikan, Rahmat ternyata diperintah oleh seorang tahanan di Polda Metro Jaya berinisial B.
Modus pencurian yakni mobil yang menjadi sasaran target dipasangi GPS agar mudah dideteksi lokasinya oleh pelaku.
Lantas, pelaku yang ada di Rutan Polda Metro Jaya mengendalikan pelaku Rahmat dengan mengirimkan share location dari GPS. Pelaku B yang berstatus tahanan itu dipenjara karena kasus penipuan dan penggelapan.
Baca juga: Pencurian Jeep Rubicon di Sukoharjo, Dikendalikan Tahanan Polda Metro Jaya dan Modus Pasang GPS
4. Pohon pisang rusak karena “Salam dari Binjai’
Menurut Ketua RW 8 Kampung Domas, Saeful n, anak-anak tersebut diketahui merobohkan pohon pisang tersebut karena terpengaruh media sosial.
"Infonya karena melihat di YouTube dan TikTok ya, jadi mereka menirukan aksi itu," jelasnya.
"Salam dari Binjai" dipopulerkan Paris Pernandes. Dia biasa mengucapkan kalimat tersebut sembari memukul pohon pisang hingga roboh.
Videonya kemudian viral dan banyak diikuti orang dari berbagai daerah.
Baca juga: Salam dari Binjai Ditirukan Anak-anak Salatiga, Pohon Pisang di Kebun Roboh
Hal itu terungkap dalam Rapat Pleno Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) secara virtual yang dipimpin Wakil Presiden Ma'ruf Amin beberapa waktu lalu.
Berdasarkan data Dinas Sosial Cianjur, tercatat 68 persen atau 1.541.424 warga Cianjur masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang merupakan penerima bantuan warga tidak mampu, dari total penduduk sebanyak 2.243.904 jiwa.
Terkait masih besarnya kemiskinan di Cianjur, Ketua DPRD Cianjur Ganjar Ramadhan meminta keseriusan Pemkab Cianjur dalam menangani kemiskinan ekstrem yang membuat Cianjur masuk wilayah tertinggi kelima di Jawa Barat, dengan jumlah warga miskin ekstrem mencapai 90.000 jiwa.
"Jangan sampai peribahasa tikus mati di lumbung padi menjadi fenomenal di Cianjur karena berbagai potensi yang dimiliki cukup banyak, terutama di bidang pertanian. Ini harus menjadi fokus Pemkab untuk menciptakan berbagai lapangan kerja dan usaha, jangan hanya sekadar program pengentasan," kata Ganjar, seperti dikutip Antara, Selasa (2/11/2021).
Baca juga: Ironi, Kemiskinan di Lumbung Padi Jawa Barat
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Dian Ade Permana | David Oliver Purba, Teuku Muhammad Valdy Arief, Khairina, Abba Gabrillin)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.[POPULER NUSANTARA] 9 Perwira Polisi di Sumut Dicopot dari Jabatan | Anak Polisi Tantang Kapolsek Berkelahi - Kompas.com - kompas.com
Read More
No comments:
Post a Comment