Upaya China untuk mengendalikan beragam industri hiburannya meluas hingga mencakup apa yang disebut skrip pembunuhan, sektor game bernilai miliaran dolar yang memiliki kelompok pemain yang berusaha memecahkan misteri pembunuhan fiksi baik secara langsung atau online.
Peserta dalam skrip pembunuhan— atau jubensha dalam bahasa China— menampilkan sosok karakter, kemudian menghabiskan berjam-jam bersama, secara online atau secara langsung, memecahkan plot pembunuhan fiksi dengan menggunakan petunjuk yang tersebar di sepanjang skrip skenario.
Para pembuat game paling populer telah menjadi selebriti, dan persaingan untuk mengembangkan game populer berikutnya sangat ketat.
Game ini bisa berharga antara $15 dan $60 untuk dimainkan. Menurut perusahaan riset pasar China iResearch, sekitar 40% pemain berusia 26 hingga 30 tahun.
Permainan tersebut memberikan "pengalaman partisipasi dan cara bersosialisasi, yang hilang dari kehidupan banyak anak muda China," kata Kecheng Fang, asisten profesor di Sekolah Jurnalisme dan Komunikasi di The Chinese University of Hong Kong, kepada The New York Times.
Namun, dunia skrip pembunuhan yang dianggap liar telah menarik perhatian pemerintah China, yang menerapkan sikap Presiden Xi Jinping bahwa Partai Komunis China harus mengendalikan semua aspek kehidupan. Untuk itu, pemerintah Beijing kini mulai menindak industri teknologi, video game, dan selebriti laki-laki yang dianggap bergaya feminin. [my/pp]
Beijing Berupaya Hentikan Game Populer Misteri Pembunuhan - Bahasa Indonesia - VOA Indonesia
Read More
No comments:
Post a Comment