Rechercher dans ce blog

Saturday, October 9, 2021

[POPULER SAINS] Khasiat Daun Binahong, Antibiotik Alami | Terasi Indonesia Lebih Nikmat dari Negara Lain - Kompas.com - KOMPAS.com

KOMPAS.com - Salah satu berita populer Sains akhir pekan adalah khasiat daun binahong yang merupakan antibiotik alami. Ini adalah tumbuhan khas Indonesia.

Selain itu, tahukah Anda bahwa terasi bikinin Indonesia lebih nikmat dari negara lain? Bagaimana cara agar terasi Tanah Air mendunia juga menjadi topik yang banyak dibaca.

BMKG kembali mendeteksi dua siklon tropis di belahan bumi Utara. Siklon tropis ini rupanya memiliki dampak untuk cuaca Indonesia.

Kendati musim hujan, BMKG pun mengimbau masyarakat untuk waspada kekeringan hingga cuaca ekstrem. Apa maksudnya?

Berikut rangkuman berita populer Sains sepanjang Sabtu (9/10/2021) hingga Minggu (10/10/2021) pagi.

Khasiat daun binahong

Daun binahong adalah salah satu tumbuhan khas Indonesia yang telah dikenal sebagai obat tradisional.

Daun binahong merupakan tanaman yang menjalar dan memiliki nama latin Anredera cordifolia.

Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Daftarkan email

Apa saja khasiat daun binahong?

Daun binahong mengandung saponin, alkaloid, polifenol, flavonoid, dan monopolisakarida. Selain itu, daun binahong mengandung antioksidan, dan asam askorbat.

Selengkapnya baca di sini:

Khasiat Daun Binahong, Antibiotik Alami yang Ampuh

Terasi merupakan bumbu tradisional asli Indonesia yang “harum” namanya tidak hanya di dalam negeri tapi juga di luar negeri.

Terasi adalah produk fermentasi hasil laut, seperti udang kecil (rebon), ikan kecil, atau campuran binatang kecil hasil tangkapan nelayan, baik dengan proses penggaraman maupun tanpa penggaraman.

Sebagai produk fermentasi, terasi terbentuk akibat adanya pertumbuhan mikrob secara spontan yang menyebabkan terbentuknya asam amino, asam lemak, dan senyawa lain yang memberikan aroma yang khas.

Penggunaannya sudah dikenal oleh hampir seluruh masyarakat Indonesia, terutama bagi yang menyukai sambal. Sambal terasi bahkan menjadi kuliner yang paling digemari oleh masyarakat Indonesia.

Di tingkat internasional, selain dikenal sebagai pasta fermentasi udang yang terlalu menyengat oleh beberapa chef internasional, terasi Indonesia dikenal mempunyai keunggulan cita rasa.

Dengan potensi ini, sebagai peneliti yang fokus pada pembuatan pangan fermentasi, seperti keju, yogurt, dan tempe, Widya Agustinah melihat perlu adanya strategi peningkatan mutu terasi Indonesia sehingga bisa menjadi komoditi ekspor yang dapat diandalkan.

Selengkapnya baca di sini:

Terasi Indonesia Lebih Nikmat dari Negara Lain, Bagaimana agar Mendunia?

3. Terdeteksi 2 siklon tropis di belahan bumi utara

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mendeteksi adanya dua siklon tropis yang tumbuh di Belahan Bumi Utara (BBU) yang berdampak secara tidak langsung pada cuaca di Indonesia.

BMKG melalui Jakarta Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) saat ini memantau dua siklon tropis yang terpantau di belahan bumi utara, yaitu Siklon Tropis Lionrock dan Siklon Tropis Kompasu.

Siklon Tropis Lionrock maupun Siklon Tropis Kompasu dalam 24 jam ke depan dapat memberikan dampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca di Indonesia, yaitu potensi.

Selengkapnya baca di sini:

2 Siklon Tropis Terdeteksi Tumbuh di Belahan Bumi Utara, Ini Dampaknya pada Indonesia

BMKG: Meski musim hujan, waspada kekeringan

Meskipun sejumlah wilayah Indonesia saat ini sering dilanda hujan dengan intensitas ringan hingga lebat yang bahkan berpotensi banjir. Tetapi, sejumlah wilayah lainnya harus mewaspadai potensi kekeringan.

Berdasarkan analisis curah hujan pada dasarian III atau 10 hari terakhir di bulan September 2021, sebanyak 11.99 persen wilayah Indonesia sudah masuk musim hujan dan sebagian besar wilayah masih mengalami musim kemarau.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) juga menganalisis curah hujan pada dasarian II atau 10 hari kedua bulan September 2021, di mana masih terdapat beberapa wilayah yang curah hujannya berada pada kriteria rendah hingga menengah antara 0-150 mm/dasarian.

Monitoring hari tanpa hujan berturut-turut (HTH) hingga pemutakhiran data 30 September 2021 menunjukkan HTH ekstrem panjang teramati.

Hari Tanpa Hujan ekstrem tersebut berpotensi terjadi di Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur dengan HTH terpanjang selama 179 hari terjadi di Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Selengkapnya baca di sini:

Meski Musim Hujan, Waspada Kekeringan hingga Cuaca Ekstrem di Wilayah Ini

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Adblock test (Why?)


[POPULER SAINS] Khasiat Daun Binahong, Antibiotik Alami | Terasi Indonesia Lebih Nikmat dari Negara Lain - Kompas.com - KOMPAS.com
Read More

No comments:

Post a Comment

POPULER HARI INI: Ramalan Zodiak 4 Juli hingga Spoiler Drakor Alchemy of Souls - Pikiran Rakyat Bekasi - Pikiran Rakyat Bekasi

PR BEKASI - Berikut ini beberapa berita populer yang dirangkum untuk pembaca setia Pikiranrakyat-Bekasi.com pada Senin, 4 Juli 2022. Te...