KOMPAS.com - Bumi itu bulat. Pembahasan terkait di ketinggian berapa kita bisa melihat kelengkungan Bumi pun menjadi salah satu berita populer Sains.
Selain itu, temuan mumi berbaju flamboyan yang ditemukan ahli di China akhir-akhir ini pun menjadi petunjuk baru kehidupan di zaman perunggu.
Berita soal 4 burung paling berbahaya hingga tragedi hiu gigit manusia yang sepertinya salah identifikasi mangsa pun menjadi berita populer lainnya.
Berikut rangkuman berita populer Sains sepanjang Kamis (28/10/2021) hingga Jumat (29/9/2021) pagi.
Di ketinggian berapa kita bisa melihat kelengkungan bumi?
Peneliti di Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang mengatakan, memang ada ketinggian minimal untuk kita dapat mengamati sisi lengkung Bumi.
Ketinggian minimal tersebut bisa diperhitungkan dengan rumus Daya Urai Reayleigh, yaitu kemampuan mata untuk memisahkan atau membedakan dua objek yang jaraknya berdekatan, sehingga terlihat menjadi dua benda yang terpisah satu sama lain.
Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Daftarkan email
Di mana di dalam rumus tersebut, terdapat panjang gelombang visual mata (5550 A, spektrum hijau), jarak dari pengamat ke ujung horison (meter atau km), dan diamater pupil manusia (4 mm jika tak berakomodasi, 8 mm jika berakomodasi maksimum). Berakomodasi maksudnya menggunakan alat bantu optik.
Selain rumus Daya Urai Rayleigh, Andi berkata, untuk mengetahui ketinggian minimum melihat kelengkungan Bumi, digunakan juga rumus Jarak Horisun, Sudut Kerendahan Ufuk (dip) dan tinggi temberang.
Untuk melihat kelengkungan Bumi dengan alat bantu optik, kita perlu berada di ketinggian minimun 111,7811 kilometer di atas permukaan Bumi.
Sementara jika kita ingin melihat kelengkungan Bumi, artinya kita harus berada di lokasi lebih tinggi lagi, yakni minimum sekitar 234,5559 kilometer di atas permukaan Bumi.
[POPULER SAINS] Di Ketinggian Berapa Kita Bisa Melihat Kelengkungan Bumi? | Ditemukan Mumi Berbaju Flamboyan - Kompas.com - KOMPAS.com
Read More
No comments:
Post a Comment