KOMPASIANA---Rasa-rasanya kini memberi uang tip sudah jadi kebiasaan baru orang Indonesia. Pada momen apapun, jika merasa dibantu oleh orang lain akan memberi tip.
Padahal biasanya tujuan utama dari memberi uang tip adalah menunjukkan bahwa Anda puas dengan pelayanan yang diberikan.
Industri makanan dan minuman merupakan salah satu yang paling banyak menerapkan sistem uang tip.
Namun, perlahan hampir banyak kegiatan atau bidang jasa apapun, seakan menuntut kita untuk memberi tip --baik secara personal maupun kolektif ke tempat usaha tersebut.
Selain konten seputar uang tip, masih ada konten terpopuler dan menarik lainnya di Kompasiana dalam sepekan.
1. Kebiasaan Sering Memberi Tip Sebaiknya Dipikir Ulang
Mengapa kita memberi tip? Adakah itu sebagai ucapan terima kasih atas bantuannya? Bukankah itu sudah pekerjaannya?
Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Daftarkan email
Pertanyaan-pertanyaan seperti itu yang membuat Kompasianer Edward Horas untuk mengulas itu lebih dalam tentang kebiasaan kita dalam memberi tip.
"Saya pernah punya seorang atasan. Beliau jarang mengapresiasi jika tidak dalam keadaan luar biasa, sekadar ucapan terima kasih, tidak sembarang beliau berikan," tulisnya.
Semestinya, kepuasan normal seorang pekerja hanya terjadi ketika ia telah menyelesaikan tugas sebaik-baiknya dan mendapat upah pantas karena itu. Tentu, hanya dari pihak pemberi kerja.
Jika kita memberi tip, lanjut Kompasianer Edward Horas, sedikit banyak membuat standar lain.
Kebiasaan yang terus berulang berpotensi menyenangkan si pekerja dan jadi berpikir dan merasa ada sumber pendapatan lain selain upah. (Baca selengkapnya)
2. Tuan Rumah Olimpiade, dari Untung hingga Buntung
Adakah kota yang tidak tergiur menjadi Tuan Rumah Olimpiade? Apalagi untuk Olimpiade Musim Panas (Summer Olympic Games) yang begitu bergengsi.
Tidak ada pesta yang abadi. Menurut Kompasianer Tonny Syiariel, pada ujung perhelatan pesta multi-sport event ini, tidak semua penyelenggara bisa tidur nyenyak.
1984 Summer Olympics (Los Angeles 1984) yang berlangsung di Los Angeles adalah tonggak bersejarah dalam penyelenggaraan Olimpiade.
"Dengan biaya penyelenggaraan ala paket hemat sekitar 413 juta dolar saja, Panitia Los Angeles 1984 sukses meraup keuntungan lebih dari 250 juta dolar AS," tulis Kompasianer Tonny Syiariel.
Akan tetapi, bagaimana dengan negara-negara lain yang pernah menjadi tuan rumah? (Baca selengkapnya)
3. "Pelajaran Kalah" untuk Marcus/Kevin Sebelum Tampil di Perempat Final
Kekalah pertama yang diterima pasangan ganda putra Indonesia, Marcus/Kevin pada ajang Olimpiade 2020 pada fase grup memberi kita banyak pelajaran.
Bagaimanapun, kekalahan ini memang cukup mengejutkan. Maklum, sebelumnya, Marcus dan Kevin selalu menang melawan Lee (25 tahun)/Wang (26 tahun). Mereka unggul head to head 3-0.
"Tapi memang, di arena Olimpiade yang semua orang ingin berjuang agar tidak menyisakan penyesalan, berbeda dengan turnamen BWf World Tour, hasil apapun bisa terjadi," tulis Kompasianer Hadi Santoso.
Itu semua membuat Marcus/Kevin nampak lebih sering tertekan di pertandingan ini. Tidak senyaman saat mengalahkan ganda India. (Baca selengkapnya)
4. Susur Sungai Musi, Rasakan Sensasi Cipratan Air Sungai
Kompasianer Deddy Huang mengajak kita untuk menyusuri sungai Musi, Palembang.
Lokasi Sungai Musi memang persis di tengah kota sehingga sangat mudah menjadi titik temu para pelancong.
Terbentang megah bangunan Jembatan Ampera yang menghubungkan kawasan Ulu dan Ilir dengan perahu ketek.
Air Sungai Musi menjadi sumber kehidupan bagi warga bantaran sungai. Aktivitas yang masih bisa kita jumpai mulai dari MCK (mandi, cuci, kakus) di sekitaran bibir sungai.
"Masih banyak masyarakat luar Palembang yang belum mengetahui adanya destinasi wisata Sungai Musi menyusuri kawasan menggunakan perahu ketek ini," tulis Kompasianer Deddy Huang. (Baca selengkapnya)
5. "Kingdom: Ashin of the North", Episode Spesial yang Sayang untuk Dilewatkan!
Ada yang menarik pada Jumat (23/07) kemarin: Netflix meliris episode spesial Kingdom: Ashin of the North.
Setelah dibuat menunggu selama satu tahun, tulis Kompasianer Amalia Mumtaz, penggemar dibuat antusias dengan perilisan prekual Kingdom: Ashin of the North.
Kingdom: Ashin of the North merupakan prekuel dari series drama Korea Kingdom yang dibintangi oleh Jun Jihyun. Prekuel ini masih disutradarai oleh Kim Sunghoon dan ditulis oleh Kim Eunhee.
"Pada prekuel Kingdom: Ashin of the North, Jun Jihyun memainkan karakter yang berseberangan," tulis Kompasianer Amalia Mumtaz. (Baca selengkapnya)
[POPULER DI KOMPASIANA] Kebiasaan Memberi Tip | Kekalahan Marcus/Kevin | Susur Sungai Musi - Kompas.com - Kompas.com
Read More
No comments:
Post a Comment